Sunday, January 20, 2013

Perbedaan ciri puisi pada masa Jepang dengan puisi angkatan ’66, beserta contohnya


              
No
Ciri-Ciri Puisi Angkatan Pada Masa Jepang
Ciri-Ciri Puisi Angkatan ‘66
1
Banyak puisi bercorak romantik dan kedaerahan
Contoh:
Kutulis surat ini
Kala hujan gerimis
Bagai bunyi tambur mainan
Anak-anak peri dunia yang gaib
Dan angin mendesah
Mengeluh dan mendesah
Wahai, dik Narti
Aku cinta kepadamu!

Pada angkatan ini didominasi oleh puisi yang beraliran realism sosial kanan, yaitu puisi demonstrasi taufiq ismail dan puisi-puisi protes Rendra.
Contoh :
Kemis Pagi

Hari ini kita tangkap tangan-tangan Kebatilan
Yang selama ini mengenakan seragam kebesaran
Dan menaiki kereta-kereta kencana
Dan menggunakan materai kerajaan
Dengan suara lantang memperatasnamakan
Kawula dukana yang berpuluh juta

Hari ini kita serahkan mereka
Untuk digantung di tiang Keadilan
Penyebar bisa fitnah dan dusta durjana
Bertahun-tahun lamanya
Mereka yang merencanakan seratus mahligai raksasa
Membelai benda-benda tanpa harga di manca Negara
Dan memperoleh uang emas berates juta
Bagi diri sendiri, di bank-bank luar negeri
Merekalah penganjur ina secara terbuka
Dan menistakan kehormatan wanita, kaum dari ibu kita

Hari ini kita tangkap tangan-tangan Kebatilan
Kebanyakan anak-anak ,uda berumur belasan
Yang berangkat dari rumah, pagi tanpa sarapan
Telah kita naiki gedung-gedung itu

Mereka semua pucat, tiada lagi berdaya
Seorang ketika digiring, tersedu
Membuka sendiri tanda kebesaran di pundaknya
Dan berjalan perlahan dengan lemahnya
Benteng, 1966
2
Pada angkatan ini yang dibicarakan adalah masalah-masalah kemasyarakatan.
Contoh :
Sajak Anak Muda

Kita adalah angkatan hagap
Yang diperankan oleh angkatan takabur
Kita kurang pendidikan resmi
Di dalam hal keadilan
Karena tidak diajarkan berpolitik
Dan tidak diajar dasar ilmu hokum
Kita melihat kabur pribadi orang
Karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa
Kita tidak menegrti uraian pikiran lurus
Karena tidak diajar fulsafat atau logika

Apakah kita tidak dimaksud
Untuk mengerti itu semua?
Apakah kita hanya dipersiapkan
Untuk menjadi alat saja?
Pada periode ini berbicara tentang tegaknya kembali pancasila dan UUD 45
Contoh :
Bertahun-tahun lamanya
Mereka yang merencanakan seratus mahligai raksasa
Membelai benda-benda tanpa harga di manca Negara
Dan memperoleh uang emas berates juta
Bagi diri sendiri, di bank-bank luar negeri
Merekalah penganjur ina secara terbuka
Dan menistakan kehormatan wanita, kaum dari ibu kita

Hari ini kita tangkap tangan-tangan Kebatilan
Kebanyakan anak-anak ,uda berumur belasan
Yang berangkat dari rumah, pagi tanpa sarapan
Telah kita naiki gedung-gedung itu

3
Masalah-masalah sosial banyak dimunculkan seperti kemiskinan, pengangguran .
Contoh:
Tanah Kelahiran 6

Seruling berkawan patung
Tangisan derita orang priangan
Selendang merah darah
Menurun di cikapundung
Bandung dasar di danau
Lari tertumbuk bukit-bukit
Seruling menyendiri di tepi-tepi
Tangiskan keris hilang di sumur
Melati putih,putih hati
Hilang kekasih dikata gugur
Humanisme universal dan human dignity tidak dipersoalkan lagi
Contoh :

Hari ini kita tangkap tangan-tangan Kebatilan
Yang selama ini mengenakan seragam kebesaran
Dan menaiki kereta-kereta kencana
Dan menggunakan materai kerajaan
Dengan suara lantang memperatasnamakan
Kawula dukana yang berpuluh juta

Hari ini kita serahkan mereka
Untuk digantung di tiang Keadilan
Penyebar bisa fitnah dan dusta durjana


No comments:

Post a Comment