Sunday, January 20, 2013

Perbedaan puisi lama dengan puisi angkatan balai pustaka, beserta contohnya


No
Ciri-Ciri Puisi Lama
Ciri-Ciri Puisi Angkatan Balai Pustaka
1.          
Bersifat Anonim (Tanpa Pengarang)
Contoh:

Gonjang ganjing
Goyang-goyang
Bumi gonjang ganjing
Akeh wong kang nala, drengki, srei, jail, methakil
Langit gonjang ganjing
Bumi goyang-goyang
Sucekna ingkang nala, drengki, srei, jail methakil
Den sabar drana welasan
Ruwet renteng pan sumingkir

Terdapat nama pengarang pada puisi angkatan ini
Contoh :
Sajak
Karya:Sanusi Pane

O,bukannya dalam kata yang rancak
Kata yang pelik kebagusan sajak
O,Pujangga,buang segala kata
Yang ‘kan Cuma mempermainkan mata
Dan hanya dibaca sepintas lalu
Karena tak keluar dari sukmamu

Seperti marahari mencintai bumi
Member sinar selama-lamanya
Tidak meminta sesuatu kembali
Harus cintamu sennatiasa
2
Penyampainnya puisinya dari mulut ke mulut, dan belum melalui media masa. Karena itu puisi pada angkatan ini tidak diketahui pengarangnya
Pada angkatan Balai pustaka, penyebarannya sudah melalu media masa ataupun buku

3
Pada angkatan ini, penulisan sampiran masih kental digunaan pada pantun.
Contoh :
Di kerajaan banyak permata
Permata hijau dibawa pergi
Apa gunanya banyak harta
Bila engkau tak pernah berbagi

Pada angkatan balai pustaka penulisan puisinya masih banyak dipengaruhi oleh puisi lama seperti pantun dan syair. Namun puisi pada angkatan ini sampirannya ditiadakan untuk menjadikan puisinya lebih intens
Contoh :
Bukan beta bijak berperi
Pandai menggubah madahan syair,
Bukan beta budak negeri
Musti menurut undangan mair.


4
Syair masih digunakan sebagai cerita
Contoh :
Negeriku Indonesia
Yang ku tahu aman sentosa
Yang ku kenal kaya raya
Pemimpinnya yang bijaksana

Nyatanya negeriku penuh dosa
Pemimpinya hanya bisa berwisata
Pemerintahnya selalu berdusta
Sedangkan rakyatnya terus menderita

Corak puisi seperti syair tidak digunakan sebagai cerita, namun digunakan sebagai pengungkap makna yang lebih padat.
Contoh:
Sering saya susah sesaat
sebab mudahan tidak nak datang
Sering saya sulit menekat
sebab terkurung lukisan memang

Bukan beta bijak berperi
dapat melemah bingkaian pantun,
Bukan beta berbuat baru,
hanya mendengar bisikan alun















No comments:

Post a Comment