Monday, January 21, 2013

Feature Sosok Pribadi

Keringat Pak Widodo Untuk Kebahagiaan Keluarganya
Oleh : Andri Astuti Nur Fitriana


Bekerja keras untuk membahagiakan keluarga. Itulah moto hidup bapak widodo. Laki-laki yang saat ini telah menginjak usia yang tidak muda lagi. Namun biarpun demikian kegigihan dan semangatnya dalam bekerja masih bisa dibilang seperti remaja usia 20 tahun nan. Bapak Widodo merupakan salah satu pengurus tanaman di Universitas Ahmad Dahlam Yogyakarta. Meskipun pak Widodo baru bekerja dua tahun di Universitas Ahmad Dahlan namun perannya dalam mengabdikan diri bekerja di UAD sudah cukup banyak .
“Bekerja di UAD itu menyenangkan, meskipun hanya sebagai perawat tanaman tapi saya bisa menafkahi istri dan anak-anak saya.”Ungkap bapak Widodo. Laki-laki usia 40 tahun ini mang tidak pernah mengeluh dalam bekerja. Karena pak Widodo ingin sekali membahagiakan keluarganya dengan uang hasil jerih payahnya. Bapak Widodo sudah memiliki dua orang anak perempuan dari istri yang bernama Tari. Anaknya yang pertama saat ini sudah berusia 8 tahun, sedangkan anak keduanya masih berusia 2 tahun. Pak Widodo begitu menyayangi keluarganya, kerena itulah pak Widodo menjadikan bekerja adalah salah satu hobinya.
Laki-laki yang berbadan kurus ini tidak pernah menunjukan raut wajah yang jutek kepada teman-temannya dan orang-orang yang berada di sekitanya. Selain dikenal rajin bekerja ,pak widodo juga dikenal ramah dan baik hati. Setiap harinya Pak Widodo berangkat bekerja tepat waktu. Pak Widodo tidak ingin setengah-setengah dalam bekerja.Setiap pukul 05.30 pak Widodo berangkat dari rumahnya yang berada di jalan Semaki gede ,Kusumanegara. Jadi sebelum jam 6 pagi pak Widodo sudah berada di kampus UAD untuk memulai aktivitasnya dalam merawat tanaman-tanaman yang ada di Universitas Ahmad Dahlan.  Ketika ditanya apa yang membuat pak Widodo tetap bertahan bekerja di UAD adalah, karena pak Widodo merasa nyaman bekerja di Universitas Ahmad Dahlan. “ Saya bekerja untuk menafkahi anak-anak dan istri saya,dan saya merasa nyaman bekerja disini karena teman-teman saya yang menyenangkan.” Ungkap pak Widodo.
            Selama menjadi pengurus tanaman pak Widodo banyak memiliki kisah-kisah menarik yang menyenangkan. Ketika ditanya tentang suka dukanya selama bekerja di Universitas Ahmad dahlan Pak Widodo mengungkapkan bahwa selama bekerja ia tidak pernah merasakan duka, melainkan pak widodo selalu bergembira. Alasannya karena pak Widodo bisa bekerja untuk mendapatkan uang yang halal. Meskipun gaji yang diterima oleh pak Widodo tidak seberapa, namun setidaknya pak Widodo bisa menghidupi dan menyekolahkan anak-anaknya. Pendapatan yang termasuk kurang dari cukup tidak membuat pak Widodo patah semangat dalam bekerja. Justru pak Widodo semakin tertantang untuk semakn giat dalam bekerja. Pak Widodo berkeinginan untuk menyekolahkan anaknya hingga jenjang yang tinggi. Pak Widodo ingin membahagiakan keluarganya meskipun harus bekerja banting tulang setiap harinya.

Dua tahun bekerja sebagai pengurus tanaman di Universitas Ahmad Dahlan, bukanlah waktu yang singkat sebenarnya Banyak juga teman-teman pak Widodo yang belum lama bekerja namun akhirnya memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya di UAD. Namun bagaimanapun keadaannya pak Widodo tetap ingin mempertahankan pekerjaannya di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. “Saya ingin bekerja di UAD, ini demi keluarga saya”.Ungkap pak Widodo. Setiap ditanya mengenai tujuannya bekerja di UAD pak Widodo selalu menjawab itu semua dilakukannya untuk istri dan anak-anak yang dicintainya. Selain itu yang membuat Pak Widodo mencintai pekerjaannya ini karena tempat ini merupakan tempat bekerja yang enak. Lingkungan social yang juga membuat pak Widodo menjadi betah bekerja di UAD.
Dalam satu minggu pak Widodo bekerja setiap hari kecuali pada hari minggu. Selama satu minggu itu Pak Widodo membagi pekerjaannya di kampus 2 dan kampus 3 Univeritas Ahmad Dahlan .Pak Widodo bekerja selama 3 hari di Universitas Ahmad dahlan  kampus 2, dan 3 hari di Universitas Ahmad Dahlan kampus 3. Pekerjaannya ini dilakukan secara bergantian. Meskipun harus berganti-ganti tempat dari kampus 2 kemudian ke kampus 3 itu tidak mengurangi semangat pak Widodo. Karena menurutnya bekerja di kampus 2 maupun di kampus 3 itu sama saja. Tugas yang harus dilaksanakan oleh pak Widodo pun juga sama. Jadi sebisa mungkin pak Widodo ingin mengabdikan dirinya untuk bekerja dengan baik di Universitas Ahmad Dahlan.
Salah satu pengalaman menarik yang diungkapkan  pak Widodo selama 2 tahun bekerja di Universitas Ahmad Dahlan yaitu, pak Widodo pernah mengalami pengalaman yang dianggap cukup aneh. “Saat itu saya sedang menyiram tanaman di depan kampus 2 UAD.Pada saat itu belum ada satupun mahasiswa yang berangkat kuliah karena pada waktu itu juga belum ada jam 6. Tapi anehnya saya melihat ada seorang wanita yang duduk di hall, padahal pada saat itu pintu nhall juga masih tertutup, namun tidak lama kemudian perempuan itu sudah tidak ada berada ditempat semula.” Ungkap pak Widodo. Ketika ditanya apakah pak Widodo merasa takut, pak Widodo menjawab tidak, karena baginya itu bukanlah apa-apa, dan kalau itu membuatnya tkaut, itu hanya akan menghambat pekerjaannya saja.
Pak Widodo ingin bekerja maksimal dan sungguh-sungguh. Segala rintangan dan gangguan sebisa mungkin akan di halaunya. Harapannya selama Pak Widodo masih kuat dan mampu, pak Widodo ingin membuktikan kepada istri dan anak-anaknya bahwa pak Widodo bisa melakukan yang terbaik dan membahagian keluarganya, meskipun pak Widodo harus bekerja keras setiap hari. Cita-citanya untuk membahagiakan keluarganya selalu menjadi pendorong dan menjadi penyemangatnya dalam bekerja.

No comments:

Post a Comment